THE LONE RANGER : RIDE THE FUN WILD WEST!

THE LONE RANGER

Sutradara : Gore Verbinski

Produksi : Walt Disney Pictures, Jerry Bruckheimer Films, Infinitum Nihil, 2013

LR11

            So everybody might knowThe Lone Ranger’. But whoThe Lone Rangerreally is, itu belum tentu. No wonder, karakter legendaris mirip kisah-kisah superhero tentang texas ranger penegak keadilan di era old west bersama sidekick sekaligus mentor dan sahabatnya, seorang Indian bernama Tonto ini memang sudah tergolong sangat tua umurnya. Lahir dari radio show tahun ‘30an dari dua penulis Fran Striker dan George W. Trendie (juga menulis ‘The Green Hornet’ yang dalam garis darahnya merupakan keponakan karakter ini), ‘The Lone Ranger’ sudah berkembang sebagai popular culture di seluruh dunia. Kiprahnya berlanjut ke serial TV yang juga dulu sekali sempat ditayangkan TVRI, komik, novel, videogames, other merchandises serta tiga film bioskop ; dua merupakan versi panjang serial teve-nya yang dibintangi Clayton Moore dan satu di tahun 1981, ‘Legend Of The Lone Ranger’ (disutradarai William A. Fraker) yang dibantai habis oleh kritikus dengan seabrek kontroversi, dari tuntutan Clayton Moore yang dilarang menjual imej karakternya hingga Razzie Awards untuk pemeran debutan Klinton Spilsbury, yang tak akan pernah bisa kita dengar versi asli dialognya setelah di-dub keseluruhan oleh James Keach, berbuntut karirnya yang anjlok drastis termasuk flop gede-gedean di box office.

LR2

            Lama setelah itu, serial TV barunya sempat diproduksi tahun 2003 tanpa kedengaran gaungnya, hilang begitu saja, hingga akhirnya perpindahan rights dari beberapa studio jatuh ke tangan Jerry Bruckheimer dan Walt Disney Studios. Dengan konsep berani, memasang Johnny Depp sebagai Tonto hingga jelas-jelas menggeser ‘The Lone Ranger’ sebagai karakter utamanya yang akhirnya jatuh ke tangan Armie Hammer, aktor muda yang dikenal lewat supporting role di ‘The Social Network’ dan ‘J. Edgar’. Perilisannya pun sempat tertunda beberapa kali dengan proses panjang termasuk gonta-ganti kandidat sutradara sampai akhirnya dipastikan sebagai salah satu blockbuster di pertarungan summer movies tahun ini. Meski mereka tetap berhadapan dengan resiko waktu terlalu panjang untuk resurrection-nya, berikut juga ke background genre western yang tak lagi populer sekarang ini, tapi tanpa bisa dipungkiri, star factor dari Johnny Depp mungkin masih sangat bisa menjual.

LR1

         And from the trailers, dari jauh-jauh hari kita sudah tahu bahwa Disney dan Bruckheimer memang kelihatan sengaja menjual Jack Sparrows traces dalam performa Depp untuk meningkatkan faktor excitement-nya. Hasilnya, ‘The Lone Ranger’ lagi-lagi dibantai habis oleh caci-maki kritikus luar hingga menghancurkan perolehan box office di awal peredarannya. But is it that bad? Despite US audience yang memang masih terlalu mengikuti anggapan kritikus, sebandingkah hujatan itu terhadap respon penonton kita dan beberapa negara Asia lain yang kenyataannya tetap antusias dengan atmosfer fun yang cukup heboh di hall-hall yang memutarnya? You should experience it yourself, then.

LR3

            ‘The Lone Ranger’ dimulai dari sebuah sirkus di San Francisco tahun ‘30an, saat seorang anak bernama Will (Mason Cook) yang memakai kostumnya mengunjungi Wild West exhibition. Dari sana, lewat penuturan seorang indian tua Tonto (Johnny Depp), kita dibawa ke tahun 1869, saat-saat dimana legenda ‘The Lone Ranger’ dimulai. John Reid (Armie Hammer), seorang pengacara yang pulang ke Texas untuk mengunjungi kakaknya, Dan Reid (James Badge Dale), seorang ranger yang sudah menikah dengan mantan kekasih masa kecil John, Rebecca (Ruth Wilson) dengan seorang anak bernama Danny (Bryant Prince), terjebak dalam sebuah pembajakan di kereta yang tengah ditumpanginya. Sekelompok bandit itu hendak menyelamatkan gembong penjahat Butch Cavendish (William Fichtner) yang ditawan bersama Tonto muda di salah satu gerbongnya. Cavendish melarikan diri, namun Tonto ditahan kembali oleh John yang langsung direkrut Dan untuk masuk ke kelompok Texas Ranger bersama lima orang lainnya. Dalam perjalanan mereka bernegosiasi dengan suku Comanche yang dikabarkan menyerang penduduk pinggiran, Cavendish kembali menyatroni mereka. John jadi satu-satunya ranger yang tersisa dan kemudian diselamatkan oleh Tonto setelah menyadari seekor kuda putih misterius ikut membimbingnya melakukan itu. Menyadari Dan sudah menjadi korban keganasan Cavendish atas pengkhianatan salah satu ranger, dibalik prinsip yang berbeda, John mau tak mau bekerjasama dengan Tonto yang ternyata juga punya misi terhadap gerombolan bandit ini. Ride together to bring justice into town, menyelamatkan Rebecca dan Danny yang keburu ditawan Cavendish sekaligus membongkar konspirasi besar yang memicu perang antara tentara konfederasi dengan suku Comanche dibalik sebuah rencana pembangunan rel kereta api raksasa.

LR15

         Plot itu memang tetap berpegang setia pada dasar kisah aslinya, termasuk latar perkenalan John Reid dan Tonto (meski di versi 1981 semua dimulai sejak masa kanak-kanak, beda dengan serial TV-nya) serta menampilkan arch-enemy mereka, Butch Cavendish yang diperankan William Fichtner dengan lipscar mock-up yang mengerikan. Tapi reka ulang pengenalan karakternya yang diracik duo penulis senior Ted Elliott dan Terry Rosio, yang sudah malang-melintang di produksi Disney dan animasi lain termasuk ‘Alladin’ dan ‘Shrek’, serta Bruckheimer dengan franchiseNational Treasures’ dan ‘Pirates Of The Caribbean’ bersama Justin Haythe (‘The Clearing’, ‘Revolutionary Road’ dan ‘Snitch’ barusan) jelas adalah salah satu dayatarik utama remake atau reboot ini selain star factor-nya.

THE LONE RANGER

            Tetap dengan style Elliott dan Rosio yang senang meracik aksi dengan bumbu komedi penuh plesetan dan nyeleneh-nya, reka ulang legenda ‘The Lone Ranger’ ini jadi terasa lebih mirip parodi termasuk ke ‘Pirates Of The Caribbean’ dari karakter Tonto yang nyaris sama slenge’an seperti Jack Sparrow. But do note this. Mereka tak lantas hanya menjual sisi komedinya yang sedikit kurangajar termasuk dengan membentur-benturkan historical timeline sesuka hati mereka dalam dialog-dialognya serta menambah karakter germo ala steampunk Red Harrington-nya Helena Bonham Carter yang punya senjata otomatis di kaki palsu gadingnya. Jauh lebih dari itu, apa yang mereka lakukan dalam pengenalan ulang-nya adalah dengan pembalikan sisi pandang yang biasanya berfokus di karakter ‘Lone Ranger’. Hampir mirip seperti apa yang dilakukan J.J. Abrams dalam rebootStar Trek’ antara Captain Kirk dan Spock, walau tanpa gimmick time travels, mereka kini memindahkan universe-nya lewat POV Tonto, tapi tetap dengan penghormatan tinggi ke esensi yang selama ini sudah membangun kisah aslinya berpuluh-puluh tahun.

LR12

              Walau sebagian besarnya diplesetkan, dari karakter-karakter pentingnya, famous catchphrasesKemosabe’ (originally means trusted friend dari native American language), ‘Hi-Yo, Silver! Away!’ yang mendapat plesetan gila bersama sentilan arti kata Tonto in Spanish language, kesaktian kuda Silver, silver bullets dan keteguhan never shoots to killLone Ranger’ yang ikonik hingga detil-detil kecil seperti topeng dari rompi kulit Dan Reid hingga pocket watches yang jadi bagian penting di banyak kisah ‘Lone Ranger’ ikut jadi bagian krusial dalam membesut konsep baru pengembangan karakter yang kini hampir semua berpindah fokus ke Tonto. Bahkan theme song legendaris ‘Lone Ranger’, part finale dari ‘William Tell Overture’ dari ‘Opera William Tell’ karya komponis Gioachinno Rossini tetap dimunculkan sebagai teaser yang meyakinkan di awal sebelum digeber di sepanjang klimaksnya yang tampil luarbiasa seru, filled with fun and total sheer excitement.

LR5

         Oke, Tentang durasi 150 menitnya, it might be overlong to some berikut punya nuansa storytelling unik yang berpotensi mengganggu pace-nya dengan kesan tontonan belia yang jomplang dengan sedikit unsur kesadisannya, namun merujuk ke versi 1981 yang diembel-embeli judul ‘Legend’ tanpa atmosfer legend yang terasa, storytelling Gore Verbinski itu justru membangun penekanan magical sides sebuah legend dengan jempolan lewat penokohan Will yang selalu curious. Reminding us to pass it through generations, lengkap bersama mocking-mocking kecil ke cinematic trend yang ada sekarang. ‘What’s with the mask?’, ‘How did you got this and that?’ or ‘You haven’t told me about bla bla bla’, hingga sebuah clue kecil di mid credit stingers ke keseluruhan end credits-nya.

LR4

          Apart from that, ‘The Lone Ranger’ juga masih menyimpan seabrek keunggulan lain. Komedinya yang digagas persis seperti ‘Pirates’ namun ditambah lagi dengan style film-film Buster Keaton, salah satu keunggulan Depp, hingga film hingga animasi komedi berlatar old west nyeleneh lain termasuk ‘Roadrunner‘. Perpaduan komedi dan aksi spektakuler bertabur efek melebihi klimaks instalmen paling seru ‘Pirates Of The Caribbean’ di ‘Dead Men’s Chest’. Sinematografi Bojan Bazelli yang biasa bekerja di film-film Abel Ferrara hingga ‘Mr & Mrs Smith’ dan ‘Rock Of Ages’ juga merekam nuansa old west itu dengan megah. Dan jangan lupakan scoring Hans Zimmer yang masuk di saat-saat terakhir menggantikan Jack White. Ah, if only the people behindMan Of Steel’ membiarkannya meracik ulang ‘Superman March’-nya John Williams seperti Zimmer memadukan scoring barunya dengan ‘Wiiliam Tell Overture’ disini.

THE LONE RANGER

          Lantas yang terakhir, tentu saja star factor-nya. Pemilihan aktor yang tak sebesar Johnny Depp untuk memerankan John Reid  jelas sudah terjawab dengan tegas. Bukan hanya karena di kisah aslinya ‘Lone Ranger’ memang dibentuk oleh Tonto yang notabene biasanya menjadi sidekick, namun reka ulang pengenalan karakter itu memang digagas lewat approach ke sisi pandang Tonto secara berbeda. Armie Hammer, meski tak sesempurna sosok Klinton Spilsbury di versi 1981, physically dengan kostum baru serba hitam bukan biru ditambah tampilan non-klimisnya, menampilkan chemistry sangat kompak dengan Depp di tengah their love and hate relationships serta juga menerjemahkan turnover karakterisasinya dengan juara. William Fichtner tampil cukup mengerikan sebagai Butch Cavendish, dan masih ada Helena Bonham Carter, Barry Pepper, the rising James Badge Dale yang dalam waktu singkat sudah muncul di tiga summer blockbusters dan aktor senior Tom Wilkinson yang masing-masing bisa mencuri perhatian dengan karakter mereka.

LR13

           So yes, unless you can’t take Depp’s Tonto in many Jack Sparrows persona atau tak pernah merasa nyaman dengan pameran boom-bang spektakuler yang dipadukan bersama komedi nyeleneh penuh plesetan, you can take a stand with most critics yang mencaci-maki ‘The Lone Ranger’ sedemikian parah. But for the rest, apalagi yang mengenal lebih universe karakter legendaris ini, trust me on this. You’ll have never a dull moment. Apa yang dilakukan Disney, Bruckheimer, Verbinski bersama timnya adalah sebuah nostalgia penuh homage luarbiasa dengan pemaparan baru yang unik. Sedikit kurangajar memang, but without ever losing the heart of its legendary essence. Silahkan tentukan pilihan Anda. Stand aside with most criticism, or feel the outloud cheering with others to this fun-filled summer’s pure excitement! Ride the fun wild west! Hi-Yo, Silver! Away!! (dan)

LR14

~ by danieldokter on July 4, 2013.

6 Responses to “THE LONE RANGER : RIDE THE FUN WILD WEST!”

  1. Was it just me or.. memang sutradaranya memberikan banyakhomage / tribute juga pada Once upon a time in the west? Mulai dari texas rangers yg nunggu kereta pakai duster, musik yg tune-nya mirip2 karangan Morricone, burung terbang waktu rumah pertanian disatroni “indian”…walau Lone Ranger ini cukup enjoyable, saya kok merasa kurang dikit greget.. mungkin karena kejar2an kereta api ini nggak lagi original, karena sedikit banyak mirip dg Legend of Zorro.. dan mungkin Gore mau meparodikan bbrp adegan di film2 lain spt Bond di Skyfall waktu pindah gerbong, bahkan gaya Depp sendiri sbg Sparrow saat turun dari tangga 😀 atau tembak2an di lorong antara kapten kavaleri vs Lone Ranger.. whew, ini sih John Woo punya from hard Boiled 😀 but.. I’m a sucker for any western from the best up to the worst so Lone Ranger is definitely an oasis for me 🙂

  2. hadir sob, jangan lupa kunjungan balik ke blog ku ya, ditunggu komentarnya, makasih ..

  3. mantap review-nya pak. dan saya setuju sekali jangan percaya para kritikus luar harus menonton sendiri untuk membuktikannya. dan hasilnya sangat puas!!!, nostalgia dengan classic western. 2 jam setengah durasi tak terasa lama. dan benar scoring-nya dipadukan dengan “William Tell Overture” jadi mantap, Hans Zimmer memang jempolan.

    pantas saja film ini dibilang 10 film terbaik tahun 2013 versi Quentin Tarantino… TOP!

  4. […]  3. THE LONE RANGER […]

  5. […] THE LONE RANGER – Tim Alexander, Gary Brozenich, Edson Williams and John Frazier […]

  6. […] THE LONE RANGER – Tim Alexander, Gary Brozenich, Edson Williams and John Frazier […]

Leave a reply to MY MOVIE JOURNAL : THE BEST MOVIES OF 2013 | Dan At The Movies Cancel reply