STOLEN : STILL A CAGE CURSE

STOLEN

Sutradara : Simon West

Produksi : Millennium Entertainment, Saturn Films & NuImage Films, 2012

Was it homevideo trends that brought big names into the bottom of their carreer? Ah, tak sepenuhnya juga benar, dan kita tak akan pernah tahu jawabannya. Di luar faktor agen dan pemilihan film, kenyataannya, sekarang ini kita tak jarang mendapatkan aktor-aktor papan atas Hollywood mau muncul di film-film dengan kualitas produksi seadanya. Some survived, dan sebagian lagi, kebablasan terus menerus seperti itu. Sekali waktu, film-film kelas B atau C itu juga mendapat treatment lebih layak di bioskop, tapi gaungnya nyaris tak terdengar, and so was the box office. Beberapa hari, ditarik, dan bersiaplah menyaksikannya sebagai produk VOD (Video On Demand) atau homevideo.

Dan Nicolas Cage adalah salah satu korban dari keterpurukan itu. Baru saja ‘Trespass’ dan ‘Seeking Justice’ melengkapi deretan filmografinya, Cage kembali lagi dengan ‘Stolen’. Padahal, barisan cast-nya bukan sembarangan. Sutradaranya, juga sama. Simon West, dari ‘Con Air’, ‘Tomb Raider’, bahkan ‘The Mechanic’ dan ‘The Expendables 2’ yang bukan juga produk kelas bawah. Tapi inilah kenyataannya. Dibanding yang lain, ‘Stolen’ sebenarnya tak jauh beda. Bukan sama sekali tak layak, tapi persepsi banyak orang sudah menempatkannya dalam kutukan itu. Bahkan ditarik dari bioskop setelah dua minggu penayangan dengan hanya menghasilkan sekitar sepersepuluh bujetnya. Di Asia sendiri pun, dimana biasanya film-film itu masih bisa menyedot penonton ketimbang di negaranya, ‘Stolen’ tak lagi bisa banyak bicara. What a pity.

In a $10 million heist gone berserk, Will Montgomery (Nicolas Cage) terpaksa mengambil keputusan telak demi keselamatan rekan-rekannya, termasuk mengorbankan diri untuk diringkus oleh Detektif Harlend (Danny Huston) yang sejak lama mengincarnya. 8 tahun hidup di penjara, kini Will mencoba mengumpulkan hidupnya kembali. Terhadap Alison (Sami Gayle), putrinya yang tak juga mau memaafkan Will, dan menyambangi partner lamanya termasuk Riley Jeffers (Malin Akerman). Hanya saja, Will tak menyangka bahwa Vincent (Josh Lucas) yang juga jadi korban dari keputusannya 8 tahun lalu ternyata sudah menyiapkan permainan maut dibalik dendamnya pada Will. Berpacu dengan waktu, Will sekarang harus sekali lagi beraksi demi menyelamatkan nyawa Alison, apapun resikonya.

Dalam pakem film-film heist, plot dan skrip yang ditulis oleh David Guggenheim (‘Safe House’) itu memang tak spesial dan serba klise tanpa sekalipun mencoba keluar dari zona amannya. Begitupun harus diakui juga, style fast-paced dalam penyutradaraan Simon West sedikit banyak masih terasa disini. Plot itu dibesut West dengan kerapatan penuh, menyempilkan beberapa dramatisasi dalam intensitas porsi thriller serta action-nya. Which is, quite good.

Di departemen cast-nya, Cage, seperti biasa, walau di film-film payah sekalipun tak pernah bermain jelek, bersama aktor pendukung yang rata-rata cukup punya nama. That includes Josh Lucas yang tampil berbeda dari film-filmnya yang lain, Danny Huston yang seperti biasa tampil kuat di porsi pendukungnya, even Malin Akerman yang memang tak banyak dibutuhkan selain sebagai penghias. Sami Galey yang berperan sebagai anak Cage juga cukup lumayan. So, dimana letak kejelekannya? I’d say, hampir tak ada. Malah, dibandingkan ‘Seeking Justice’, atau ‘Trespass’ sekali pun, ‘Stolen’ masih setingkat lebih baik.

Yang jadi masalahnya, cuma satu. Biar tampil cukup baik dalam genre-nya, ‘Stolen’, tak cukup kuat untuk mengangkat kembali nama Nicolas Cage di rentetan proyek medioker-nya. Ini yang membuat ‘Stolen’ jadi kelihatan begitu biasa dan dengan cepat bakal dilupakan orang dibalik treatment banyak pihak yang kurang mempercayai star factor Cage. Agensi Cage sepertinya harus bekerja lebih baik mencari formula lain untuk bisa mengangkat kembali namanya. Untuk sementara, ‘Stolen’ masih harus puas dengan statusnya melengkapi deretan film-film Cage yang bagai jadi kutukan buat karirnya. What a pity. (dan)