AZRAX : MELAWAN SINDIKAT PERDAGANGAN WANITA ; AN ‘X’ OF MANY, MANY, ‘X’-NESS

AZRAX : MELAWAN SINDIKAT PERDAGANGAN WANITA

Sutradara : Dedi Setiadi

Produksi : Brajamusti Film, 2013

AZ13

            Katanya, salah satu masalah di perfilman kita adalah stagnansi tema. Saya lebih memilih menyebut genre, dimana yang hadir sepuluh tahun terakhir ini hampir tak berkembang dari kesamaan genre. Kalaupun ada satu dua, tetap tak sampai memunculkan trend.  Walau sebelumnya bukan tak ada, ‘The Raid’ mungkin sudah membangun kembali kecintaan penonton kita terhadap genre action, yang dulu sekali sempat jadi trend di film-film kita. Sayangnya, setelah itu, hampir tak ada yang bisa menyamai kualitasnya, dan tetap tak membuat genre action jadi membanjir.

            But then, bersama banyak fenomena-fenomena aneh yang ada di negeri ini, comes AA Gatot. A man quite well known sebagai seorang guru spiritual dibanyak beberapa gosip-gosip artis, controversially came out of nowhere untuk memimpin salah satu organisasi keartisan paling dikenal di perfilman kita sejak dulu, setelah kiprahnya di beberapa film seperti ikut bermain di ‘Ummi Aminah’ dan memproduksi ‘Tanah Surga, Katanya’, film terbaik FFI 2012, AA Gatot menggebrak genre ini lewat ‘Azrax : Melawan Sindikat Perdagangan Wanita’ dengan beberapa “kehebatan” lain.

            Salah satunya adalah memadukan action dengan banyak aspek lain. Skrip yang ditulis Didi Surya dengan dialog-dialog bercitarasa tinggi itu berisi semi biopik ke karakternya, drama, reliji yang mengajarkan banyak kebaikan, pesan moral yang katanya bertujuan untuk mengetuk hati pemerintah tentang masalah ketenagakerjaan negeri ini terutama di masalah-masalah TKI, hingga komedi yang jadinya jauh lebih besar dalam porsi tak terduga (baca = unintentionally). And might be inspired dari banyak film-film India daerah, seperti yang disebutkan tim pembuatnya sendiri, bahwa mereka ingin membuat sebuah hiburan untuk masyarakat menengah ke bawah yang mereka sebut ‘film kampung’, balutan keseluruhan dipenuhi dengan ‘WTF moment’. Exploitation genre. Lengkap pula dengan scoring memorable dari Viky Sianipar, twisteverything is (somehow) connected‘ yang melebihi ‘Cloud Atlas‘ dan sepenggal adegan ending yang entah seolah jadi keseharian pemeran utamanya, bahkan belum pernah terpikirkan oleh sineas manapun, diakhiri dengan kata TAMAT (pake ‘deh‘).

              Oh, tak ada yang salah dengan pendekatan-pendekatan ‘WTF’ atau eksploitatif dalam film-film hiburan memang, tapi ‘Azrax’ datang dalam porsi yang sungguh berbeda, termasuk dengan penokohan teramat sangat unik dibalik gestur akting AA Gatot dengan rambut separuh gondrong-nya, hingga sulit memasukkannya ke salah satu genre yang selama ini sudah dikenal. See the trailer and you’ll know, this is something you haven’t seen before. Lupakan segala masalah yang ada dibalik pembuatannya sampai kabarnya tertunda cukup lama. Lupakan juga film-film KKD. But if you think movies likeRantai Bumi’-nya Ki Kusumo, ‘Sajadah Ka’bah‘-nya Rhoma Irama, ‘The Mentalist’-nya Deddy Corbuzier vs Limbad bahkan ‘Dunia Lain The Movie’ hingga ‘Pemburu Hantu The Movie’ adalah sesuatu yang ‘epik’ dibalik narsis-narsis orang-orangnya, percayalah. ‘Azrax’ akan melampaui semuanya. Melebihi rasa opor jantung pisang kegemarannya, ‘Azrax’ adalah sebuah mahakarya. An ‘X’ of many, many ‘X’-ness, terserah Anda apa itu ‘X’-nya. Easily the best Indonesian movie in many, many, years. Even Chuck Norris bakal cemburu setengah mati.

OH HELL.    I’M JUST KIDDING!

            Now here’s the serious part. Kali ini blog saya kedatangan seorang kontributor yang mungkin akan jauh lebih mampu mendeskripsikan ke-epix-an film ini. Tanpa perlu menyebut nama, kalau mau mengenalnya lebih jauh, silahkan follow akun twitter @ritvisu . Katanya, demi twist, biarlah identitasnya menjadi misteri. Persis seperti Mamang. Enjoy!

                 Indonesia pernah punya tokoh-tokoh jagoan fiksi film lokal. Sebut saja Jaka Sembung, Rawing, Gobang & banyak lagi jagoan-jagoan lainnya. Di abad sosial media seperti sekarang ini Indonesia pun mengeluarkan Azrax sebagai jawaban atas munculnya tokoh jagoan Hollywood seperti Riddick, Jason Bourne atau bahkan Borat. Lalu apa keistimewaan Azrax dari jagoan-jagoan Hollywood?

AZ5

            Kita mulai plot film yang berjudul: ‘Azrax Melawan Sindikat Perdagangan Wanita’. AA Gatot (Azrax) (Gatot Brajamusti) adalah seorang alim ulama yang memiliki pesantren yang memiliki santri-santri anak yatim berjumlah kurang lebih sama dengan jumlah anak-anak yang riang gembira bermain di Neverland. Hanya saja bedanya kalau anak-anak Neverland memiliki kesibukan bermain riang gembira sambil sesekali bertempur dengan komplotan bajak laut pimpinan Captain Hook, di pesantren Azrax ini anak-anak yatim berkesibukan belajar agama sambil sesekali berebutan menyikat singkong rebus milik Ustadz Azrax.

AZ14
Suatu hari, disebuah siang dimana Azrax hendak menunaikan hajat makan siangnya, Azrax mendapat laporan bahwa di kebun miliknya ada seorang perempuan yang disinyalir sedang dikejar oleh beberapa orang penjahat. Karena Azrax memiliki sifat membela kaum yang lemah & tertindas, maka Azrax pun langsung membela sang perempuan dengan menghadapi para penjahat tersebut. Karena kita tau bahwa seorang Ustadz atau Kiai itu selain paham tentang agama & otomatis juga jago beladiri sekaligus pandai mengusir setan, maka tentu saja Azrax dapat dengan mudah mengalahkan para pejahat tersebut. Azrax melawan para penjahat tanpa perlu keluar keringat, jangankan keluar keringat, bahkan sorban di kepala Azrax pun tak bergeser atau pindah posisi saat dia berkelahi.

AZ1
Usut punya usut ternyata perempuan yang di selamatkan oleh Azrax ternyata adalah seorang calon tenaga kerja wanita yang menolak saat akan diajak bekerja ke luar negeri. Hal ini jelas menimbulkan kemurkaan bagi agen tenaga kerja yang akan menyalurkannya ke luar negeri. Lagi-lagi Azrax harus berkelahi dengan para preman yang dibawa oleh agen tenaga kerja tersebut. Tapi rupanya karena kondisi belum makan siang & kita tau bahwa orang Indonesia rata-rata selalu cepat merasa kurang semangat kalau belum terkena makanan, maka Azrax kali ini harus menerima kekalahan. Azrax semakin kesan & marah dengan kondisi kekalahannya, apalagi begitu sesampainya di rumah dia mendapatkan kenyataan bahwa makan siang kesukaannya digondol kucing. Layaknya kemurkaan Anang karena KD digondol Raul, Azrax pun berteriak kesal & berjanji akan membalas dendam.

AZ7
Ternyata oh ternyata, kondisi tenaga kerja wanita ilegal ini pun telah meresahkan sebagai warga kampung yang anaknya pergi untuk menjadi tenaga kerja wanita di luar negeri tanpa kejelasan status. Warga kampung berupaya mencari solusi dengan meminta tolong Azrax agar mau mencari anak mereka yang dikirim keluar negeri. Azrax yang saat itu sedang memberi makan ternak ikan koi pun tergugah untuk membantu warganya. Dengan didasari keinginan luhur serta rasa penasaran apakah para wanita itu akan menjadi korban-korban seperti di film ‘Hostel’, Azrax pun akhirnya berangkat ke ibukota dengan mengendarai mobil jeep dengan ban bigfoot & berbekal rantang berisi opor jantung pisang & ikan goreng sebagai menu kesukaan Azrax. Entah apa tujuannya sampai Azrax masih memikirkan untuk mengisi perutnya, Padahal apa susahnya membeli makan di jalan?

AZ12
Sesampainya di ibukota Azrax langsung mengunjungi kantor agen pengiriman tenaga kerja, disitu Azrax bertemu dengan 2 orang pemuda yang juga ingin membongkar praktek ilegal tenaga kerja keluar negeri, Ricky (Mario Irwinsyah) & Budi (Yama Carlos). Dengan berbekal kesamaan tujuan & motivasi, maka mereka bertiga pun akhirnya sepakat untuk membongkar jaringan tenaga kerja ilegal ini dengan bersemboyankan sebuah kalimat mujarab hasil temuan Azrax yang mencerminkan kontemplasi budaya bangsa nan adiluhung yang berbunyi: EASY MAN!

AZ3
Setelah mendengar kalimat ‘Easy Man‘ keluar dari mulut Azrax itu pun akhirnya mereka memutuskan pergi ke Hongkong untuk menelusuri dimanakah gadis-gadis Indonesia dijadikan pelacur?

AZ4
Tapi tunggu dulu, sebelum Azrax berangkat ke Hongkong dimana berangkat ke Hongkong membutuhkan Visa & Passport, maka dengan tehnik rapalan mantera Harry Potter yang berbunyi Alohomora Accio, kemudahan pun cepat didapat oleh ketiga jagoan kita ini. Besok harinya mereka pun cepat dapat Visa & Passport, semua siap berangkat ke Hongkong, bahkan untuk Budi yang notabene sebagai preman pun semua siap tersedia. Tunggu dulu…. Preman memiliki Visa & Passport? Oke namanya juga film. Kalo di film Jagal seorang preman bisa dapat bintang kepahlawanan, kenapa di film ini preman tidak bisa mendapat Visa & Passport secara mudah? Ahh… Sudahlah nggak usah dipikirkan.

AZ6
Sebelum berangkat ke Hongkong Azrax & Budi pun telah membebaskan 2 orang tenaga kerja wanita yang disandera disebuah gudang bekas pabrik… Entah ya, kenapa di film indonesia selalu saja gudang dipakai sebagai lokasi penyanderaan. Padahal kenyataannya penyanderaan itu selalu berlokasi dirumah kontrakan atau dimarkas brimob. Tapi ya sudahlah, baiknya AA Gatot sajalah. Terserah Azrax juga kalau momentum klimaks membebaskan sandera cukup diisi aksi heroik dengan melontarkan kalimat ‘Cilukkk baaa…‘ Sebagai sebuah punchline.

AZ10
Entah apa yang ada diotak Azrax, mungkin tadinya Azrax mau berkata ‘You had me at cilukk baaa..‘ Sebagai sebuah punchline. Terserah kau sajalah ‘Zrax!

AZ8
Singkat kata singkat cerita akhirnya Azrax, Budi & Ricky sampai ke Hongkong & berhasil membongkar komplotan pengekspor tenaga kerja ilegal setelah melakukan penggerebekan pada saat Subuh. Ide penggerebekan saat Subuh ini adalah ide Azrax karena terinspirasi oleh film ‘Janur Kuning‘. Tapi karena dijaman social media saat subuh adalah saat-saat dimana banyak akun tumblr mengupdate foto-foto yang membuat Tim Internet Sehat Kominfo kecolongan, maka otomatis strategi Azrax itu pun diketahui oleh para penjahat. Azrax pun berhasil mendapatkan informasi tentang tokoh utama dibalik penyaluran tenaga kerja ilegal ini. Tak disangka & tak diduga, ternyata otak dibalik semua ini adalah Mamang. Nah sekarang pertanyaannya siapakah Mamang?
A. Bruce Wayne
B. Verbal Kint Aka Keyser Soze
C. Yayan Ruhiyan
D. Entah Siapa, kita nggak akan peduli!

AZ9
Tokoh Mamang ini pun ternyata tidak dijelaskan diawal atau dipertengahan film. Mamang disini terkesan misterius & memiliki pengaruh kuat seperti peran ‘Bunda‘ dalam kasus LHI & Fathanah. Dari sini dapat kita tarik kesimpulan bahwa film ini seperti ingin memberikan twist ending yang tidak dapat diterka oleh penonton walaupun penonton tersebut memiliki ilmu menelisik super canggih milik Detektif Conan.

AZ11
Film ini adalah sebuah film yang tau bagaimana menyuguhkan tontonan yang membuat penontonnya lebih pintar dari pembuat filmnya. Ini adalah hal yang susah apalagi untuk ukuran film Indonesia. Rata-rata film Indonesia selalu ingin memberikan tontonan dengan ide terbaru yang padahal ide itu sama saja dengan film-film sebelumnya. Film ini berbeda, Azrax adalah sebuah film yang dibuat dengan keseriusan tingkat tinggi, bahkan saking seriusnya kita malah tidak bisa menemukan dimana keseriusannya & hasilnya kita malah terhibur dengan keminusan peran, ide cerita & plot cerita film ini yang benar-benar tidak ada kejelasannya sama sekali.

<MAAP. GAMBARNYA ABIS>

Oke saja kalau ide cerita film ini tentang human trafficking yang mengangat tentang tenaga kerja ilegal. Kita cukup tau ide cerita film ini, walaupun tidak menonton film ini pun kita tau nasib tenaga kerja kita di luar negeri seperti apa. Tapi dialog antara Mamang dengan Azrax tentang tenaga kerja sebagai pemasukan devisa pun cukup jelas & dapat dimengerti oleh siapapun yang memiliki intelijensia sekelas Olga Syahputra.
Sekarang apalagi yang kurang dari film ini? Adegan laga khas ‘Mission : Impossible‘ dimana motor meloncati mobil pun ada di film ini. Trik-trik murahan berlebihan ala Robert Rodriguez pun bermunculan di film ini. Kalau kita bisa menerima film-film lebay seperti ‘Machete‘, ‘Hobo with a Shotgun‘. Kenapa kita tidak dapat suka dengan film Azrax ini? Masalahnya otak kita sudah terlalu banyak terisi dengan pencitraan bahwa sejelek & sebodoh apapun yang dibuat oleh Hollywood adalah bagus, maka kita akan menolak jika ada film lokal yang jelek & bodoh. Itulah kenapa semua banyak orang yan pesimis untuk tidak menonton film yang berlokasi syuting di Hongkong – Jakarta – Puncak ini.

Pertanyaannya adalah, apakah film ini jelek? Jawabannya adalah: IYA JELEK BANGET!

Lalu apakah film ini layak ditonton? Jawabannya adalah: IYA SANGAT LAYAK DITONTON!

Ibaratnya sebuah obat, ambil contoh saja obat itu bernama Xanax, separah apapun efek dari obat itu dikonsumsi tanpa resep dokter pun ternyata banyak orang yang mengkonsumsi Xanax tanpa resep dokter. Mungkin dengan analogi Xanax itu juga kenapa film ini diberi judul AZRAX!
Pesan penulis hanya satu: tonton film ini, tertawalah sepuasnya tapi sebelumnya lebih baik jangan makan terlalu banyak, nanti muntah. (@ritvisu)

PS : Nama-nama Brajamusti yang memenuhi deretan castnya juga biarlah menjadi misteri. Begitu juga dengan nama AZRAX.

~ by danieldokter on September 11, 2013.

10 Responses to “AZRAX : MELAWAN SINDIKAT PERDAGANGAN WANITA ; AN ‘X’ OF MANY, MANY, ‘X’-NESS”

  1. Hongkong ga butuh VISA mas

  2. wkwkwk gaya bahasanya lucu dan suka gue…

  3. tidak habis pikir bgmn org2 spt Yama Carlos, Mario Irwinsya, dan Nadine yg sebenarnya cukup baik dlm berakting, mau2nya main di film ginian – oh heck, everyone needs money …

  4. hongkong visa on arrival

  5. Dude. Epic conclusion! Top ha ha

  6. ada yg punya link donlodnya gak ?
    jadi pengen donlod & nobar sama kawan2 nih…. pasti sangat menghibur

  7. […] Azrax: Melawan Sindikat Perdagangan Wanita; An ‘X’ of many, many, ‘X’-ness […]

  8. Sama Mas, gara2 temenku minta cariin jd ikut penasaran nih. Sesekali ga ada salahnya (semoga) nonton exploitation movies xp

  9. penasaran, kek gmn si filmnya…

Leave a comment