RUNNER RUNNER : A FORMULAIC THRILLER THAT FAILED TO OUTPACE

RUNNER RUNNER

Sutradara : Brad Furman

Produksi : Regency Enterprises, Appian Way Productions, Double Feature Films, 20th Century Fox, 2013

RR1 

            Hampir tak terdengar dibalik potensi jualannya yang cukup besar, ‘Runner Runnerhits our theatres before the United States release. Padahal, cast-nya sangat menjanjikan. Okay, Justin Timberlake in a lead role, mungkin masih akan dipertanyakan banyak orang. Tapi toh kiprahnya di film layar lebar tak lagi baru, dan sudah cukup teruji walaupun tak terlalu hebat. Lantas ada Ben Affleck di karakter berbeda dari kebiasaannya bermain sebagai protagonis. Nama lain? Ada Gemma Arterton dan Anthony Mackie, aktor afro-amerika yang juga cukup bagus di film-filmnya yang lain. Brad Furman sebagai sutradara sudah pernah menggarap ‘The Lincoln Lawyer’ yang jelas cukup bagus, dan di kursi eksekutif produser ada pula nama Leonardo DiCaprio dengan Appian Way Productions-nya.

RR6

            And what isRunner Runner’? Can be found in poker dictionary referred to a draw that requires two consecutive cards on the turn and river to hit, thriller dengan skrip besutan Brian Koppelman dan David Levien yang juga berkolaborasi dalam ‘Ocean’s Thirteen’ dan ‘Rounders’ dengan latar mirip ini sebenarnya sangat formulaik. Pakemnya ada di banyak thriller dalam berbagai variasi genre tentang ‘an offer one can’t refuse’ dan ‘fake paradise’ lainnya. To name the few, paling banyak di latar profesi pengacara atau pialang, amongWall Street’, ‘Boiler RoomorTrue Believer’, similaritas terdekatnya ada pada ‘The Firm’-nya Sydney Pollack yang merupakan adaptasi novel best seller John Grisham yang diperani Tom Cruise.

RR7

            However, ‘Runner Runner’ punya atmosfer berbeda untuk latarnya. Digagas dibalik informasi penting tentang online poker sites yang mungkin masih jarang diangkat menjadi tema ke film-film bergenre sejenis, walaupun selebihnya adalah kekuatan formula, film ini bisa jadi sangat menarik. So, seberapa jauh duet Koppelman dan Levien bisa membangun suspense-nya kali ini?

RR4

            Mengorbankan mimpinya untuk memperoleh gelar sarjana di Princeton atas teguran dekan akibat kuliah sambil menjalankan situs judi poker online, Richie Furst (Justin Timberlake) yang awalnya menuju Costa Rica untuk menemui Ivan Block (Ben Affleck) setelah kehilangan 17 ribu dolar US biaya kuliahnya malah terlena dengan tawaran Ivan. Tak hanya mengembalikan uang Richie, Ivan juga membenamnya dalam kekayaan dan kemewahan sebagai orang kepercayaan untuk sama-sama mengelola situs itu, bahkan mengundang teman-teman Richie untuk ikut bergabung. Apalagi, partner Ivan, Rebecca (Gemma Arterton) dengan cepat ikut menarik hati Richie untuk masuk makin ke dalam walaupun ia sudah mendapat ancaman oleh agen FBI, Shavers (Anthony Mackie) yang terobsesi untuk menyeret Ivan ke ranah hukum. Namun semua hanya ada di permukaan, saat ia mulai terseret dalam permainan kotor Ivan yang tak pernah diketahui Richie sebelumnya. Menemukan dirinya kini berada dalam posisi berbahaya yang juga melibatkan keselamatan ayahnya (John Heard), Richie harus menggunakan seluruh kemampuan berjudinya untuk bisa keluar sebagai pemenang.

RR3

            Koppelman, Levien dan Furman sebenarnya sudah membuka ‘Runner Runner’ dengan sangat meyakinkan. Walau dari awal kita sudah tahu formula keseluruhannya, informasi-informasi tricky dibalik dunia poker online yang digelar mereka ke dalam skrip itu membuatnya jadi sesuatu yang berbeda. Fast paced, dan secepat itu juga elemen-elemennya berfungsi dengan baik membangun empati pada karakter-karakternya. Tak hanya Justin Timberlake sebagai anakmuda ambisius yang dalam sekejap ditarik ke impiannya, Affleck juga surprisingly cukup berhasil memerankan seorang antagonis simpatik bersama Gemma Arterton walaupun tak diberi porsi berlebih tapi cukup berhasil memberikan sexy touch lewat sosoknya sebagai Rebecca. Hampir seluruh pemeran pendukungnya termasuk Anthony Mackie, Yul Vazquez dan aktor senior John Heard juga tampil cukup baik.

RR9

            Salahnya, pace cepat dan serba informatif itu mulai melemah di second act-nya. Tak hanya oleh skrip yang seakan bolak-balik mengisi formula itu dengan konflik serupa secara bertele-tele, Justin Timberlake terlihat sangat keteteran memainkan turnover karakternya dengan konsistensi terjaga. Dan bangunan suspense itu semakin berantakan menuju third act yang seharusnya bisa terbangun lebih intens dibalik taktik Richie memenangkan perjudian besar bagi keselamatannya. Klimaksnya terasa agak terburu-buru dan serba digampangkan, hingga Ben Affleck, Gemma Arterton dan pendukung lainnya ikut terimbas.

RR2

            However, ‘Runner Runner’ tak sepenuhnya jatuh ke film yang benar-benar jelek. Di luar konsistensi akting Timberlake, chemistry ensemble ketiga lead utama yang jelas punya dayatarik fisik ini masih cukup terjaga dibalik set Costa Rica dari Academy Award winning cinematographer Mauro Fiore (‘Tears Of The Sun’, ‘The Kingdom’ hingga James Cameron’sAvatar’) yang bisa memunculkan kontras jelas ke fake paradise-nya, menggelar kekerasan di tengah set eksotis itu bersama scoring cukup baik dari Christophe Beck, komposer yang belakangan makin sering muncul di blockbuster-blockbuster Hollywood. LikeThe Firmor any other similar formulaic thriller in different set, ‘Runner Runner’ masih cukup layak buat disaksikan. Hanya saja, ia gagal untuk menyamai kualitas film-film lain dalam pakem sejenis. A thriller that failed to outpace others. Mungkin itu juga yang membuat promonya jadi agak melempem dan terlihat kurang percaya diri dengan theatrical posters yang satu sama lain terlalu jauh berbeda. Apa boleh buat. (dan)

~ by danieldokter on September 29, 2013.

Leave a comment