JUARA: LOVE, FAMILY, HONOR

JUARA: LOVE, FAMILY, HONOR

image1

            Empat tahun bergabung bersama keluarga MagMA Entertainment dan Charles Gozali sejak pre-produksi ‘Finding Srimulat’ sudah membawa saya ke tengah-tengah produksi dan industri film layar lebar. Di situ, atas kecintaan saya sejak lama terhadap film-film produksi Garuda Film yang digawangi produsernya, satu sosok yang juga sejak lama sangat saya hormati, Hendrick Gozali, nama legendaris dalam industri film kita, penghasil film-film nominee dan pemenang Piala Citra terbanyak juga, lots of our cinematic finest, bukan hanya karena persahabatan yang didasari minat serta pandangan-pandangan yang sama dengan Charles, one thing that close to a serendipity, ada perbedaan jelas yang saya kenali dibanding banyak pelaku industri yang lain. Bahwa orang-orang ini, bukan hanya sekedar memikirkan kelangsungan produksi PH-nya dari generasi ke generasi, tapi punya passion dan niat lebih untuk menghasilkan karya-karya yang baik dan bisa dipertanggungjawabkan dari banyak sisi.

image (4)

            ‘Juara’, produksi terbaru MagMA ini, awalnya dimulai dari niat seorang Bisma Karisma untuk lebih ‘jadi’ di industri film nasional. Lebih dikenal selama ini sebagai personel boyband SM*SH, keikutsertaan singkatnya dalam ‘Nada Untuk Asa’ lantas berhasil meyakinkan kami di tengah beberapa pilihan produksi selanjutnya. Kemauan yang keras di balik talentanya yang lebih dari sekedar personel boyband ataupun seorang B-boy sebelumnya, oh yes, Bisma punya kapabilitas memainkan banyak instrumen musik dan menulis lagu – bukan sekedar personel boyband biasa, dan juga luarbiasa humble, membuat saya dan Charles bersama keluarga MagMA akhirnya setuju buat maju dengan proyek yang sebenarnya lebih spesial diperuntukkan bagi Bisma yang punya fan base tak main-main sebagai showcase utamanya, selagi tujuan di sisi lain sebenarnya mulai mendorong Charles untuk kembali ke akar karirnya di genre action dari stuntman ke fighting choreographer dan sutradara sejumlah sinetron aksi seperti ‘Jacky’, ‘Jacklyn’, ‘Buce Li’ serta ‘Elang’.

image (5)

            Saat itu, ada beberapa storyline yang bisa kami sesuaikan ke kapasitas yang dimiliki Bisma. Memilih ‘Juara’ yang ide ceritanya datang dari Charles dan Edwin Tjhai adalah pilihan paling aman sebagai pembuka jalan. Benar memang, ada glimpse ke ‘The Karate Kid’ disana, a teen movie yang memang kami anggap klasik (that’s why kami menyemat tribute ke dalamnya, if you noticed, tanpa bermaksud sama sekali meniru) tapi ada racikan lain dalam plot-nya. Dan lagi, kami tak sepenuhnya ingin membuat film musikal seperti yang biasa jadi showcase tipikal untuk seorang pop star, namun bukan berarti mengesampingkan unsur musik sepenuhnya. Bisma di sini hampir seperti sosoknya sehari-hari namun digagas lebih tengil, usil serta pecicilan, begitupun, ada motivasi kuat untuk berjuang buat jadi seperti apa yang tampil di judulnya, tapi bukan dalam skup turnamen, melainkan jadi pemenang dalam keluarga dan juga cinta.

image (7)

         Charles juga punya cara jitu untuk tak sekedar menjual Bisma, tapi juga mengajaknya untuk maju bersama di tengah semua resiko yang seharusnya ditanggung bersama oleh orang-orang yang terlibat dalam pembuatan sebuah karya. Seperti yang sudah banyak diberitakan, selain sebagai co-producer yang ikut serta dalam pengembangannya sejak awal, menulis lagu-lagu soundtrack-nya terutama main themeJangan Lupa‘ dan love themePemeran Pengganti‘, dan ini yang terpenting. Bahwa ‘Juara’ bukanlah sekedar kisah zero to hero seperti ‘The Karate Kid’, tapi selain ada nilai-nilai yang seperti biasa selalu jadi pertimbangan dalam produksi-produksi MagMA tanpa sematan serba menggurui atau terlalu berusaha menyemat pesan moral, tapi lebih ke homage terhadap film-film yang bisa menghadirkan blend lintas genre campur aduk sebagai sebuah hiburan lengkap yang bisa dinikmati banyak lapisan pemirsanya.

Juara_Honor_03_L_text 1

        Sebagai konsultan kreatif / produksi dan juga co-producer, kami mulai mengembangkan ‘Juara’ lewat sebuah kolaborasi ide dengan semua yang terlibat sejak awal. Script development yang juga mengajak serta penulis legendaris Hilman Hariwijaya yang selama ini sering tak mendapat kesempatan sebesar talenta yang sebenarnya ia miliki, pemilihan cast and crew hingga ide-ide soal pemasaran dan promosi yang seringkali luput dari perhatian banyak pelaku industri kita. Ada beberapa masalah intern pula yang menyebabkan kita sampai pada pilihan harus berhenti/beralih dari produksinya ataupun tetap berlanjut. But might be a blessing in disguise, or so we all hope, lagi-lagi, intuisi bisnis dan pilihan hati – dan seberapa besar support yang bisa kita berikan pada orang-orang terdekat kita, terutama Charles yang sudah lebih dari sekedar sahabat, bahkan keluarga, akhirnya membuat kami semua memutuskan untuk jalan terus.

Juara_Honor_08_A_FULL-CREDIT 1

          Dalam pemilhan cast misalnya, tak mendapatkan sosok yang awalnya kita harapkan sebagai first choice, itu masalah biasa. Selain Tora Sudiro dan Cut Mini yang akhirnya bisa bergabung, saya begitu mendorong satu nama di sini untuk menjadi pendamping Bisma. Dari banyak calon yang ada, saya melihat ada potensi besar dalam diri Anjani Dina lewat beberapa filmnya yang saya saksikan. Bahwa di antara banyak aktris muda kita sekarang, ia adalah salah satu yang paling berkarakter tanpa perlu terlalu menonjolkan fisik, tapi bisa muncul paling bersinar dalam film-film biasa yang ia perankan, termasuk dua yang terakhir, ‘Catatan Akhir Kuliah’ dan ‘Relationshit’. Seperti yang diurai Dina ketika presscon saat gala premiereJuara’, awalnya, Charles menganggap Dina terlalu muda untuk masuk ke peran Bella, tapi Dina datang di pertemuan kedua dan meyakinkan Charles , mengakhiri perdebatan kami lewat sebuah test-cam untuk peran Bella.

Juara_Honor_02_M_text 1

          Problem yang juga cukup krusial dalam proses pre-produksinya adalah mencoba menghadirkan sebuah peningkatan di tampilan sinematis produksi MagMA dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada. Bahwa banyak film kita yang bagus tapi masih punya ‘sinetron looks’, itu juga bukan lagi sebuah rahasia. Proses pemilihan dan perekrutan crew juga dipenuhi banyak pertimbangan di balik hal-hal lazim yang sudah menjadi kebiasaan MagMA untuk membina kolaborasi dengan orang-orang yang sama. Apa yang nanti muncul di sini mungkin belum se-sempurna film-film nasional berbujet raksasa, tapi tetap menunjukkan effort baik ke arah sana.

Juara_Honor_02_g_text 1

             Lantas tentu saja, karena ‘Juara’ punya unsur action yang kental dalam plot-nya, ada perlunya untuk menghadirkan sosok villain yang bukan hanya sekedarnya. Pilihan di industri kita sekarang ini memang tak banyak dan bisa berujung ke itu-itu lagi, tapi Cecep Arif Rahman jelas adalah salah satu yang terbaik. Beruntung akhirnya Cecep bisa bergabung di tengah banyaknya tawaran proyek yang ada, dan ini juga sangat membantu ke proses pelatihan fighting para karakternya dan koreografi utama yang digagas oleh Jonathan Ozoh (‘HBO‘s Halfworlds’) yang juga sudah beberapa kali berkolaborasi dengan MagMA. Ia bisa jadi terlalu over the top untuk diadu dengan Bisma, tapi lagi, plot dasar yang dimiliki ‘Juara’ punya elemen termasuk twist yang bisa membuat pendekatannya jadi cukup convincing dan believable. Apalagi, Bisma menempuh masa pelatihan tak main-main selama 8 bulan untuk bertransformasi menjadi seorang action hero muda yang tak gampang diraih aktor lain, bahkan sampai cedera ringan ketika memainkan salah satu adegan action tersulit di atas rigging.

Juara_Honor_02_M_FULL-CREDIT_2a

          Keikutsertaan beberapa talenta muda seperti Ciccio Manassero dari sinetron ‘Ganteng-Ganteng Srigala’ tapi tak kunjung mendapat kesempatan yang baik di layar lebar, Qausar Harta Yudana yang sejak awal lead debut-nya dalam ‘Pengejar Angin’ sudah diganjar pendatang baru terbaik di sebuah event awarding, dan Arthur Stefano, talenta muda yang sebelumnya sempat berkiprah dalam sebuah boyband, S4 yang diformasi di Korea, plus Aurelia Devinov dan Tamara Tyasmara juga adalah kekuatan bagi ‘Juara’. Selagi Anjani Dina dalam ‘Rahasia Cinta’, Arthur belakangan sangat menanjak lewat sinetron ‘Anak Menteng’ dari stasiun TV yang sama dan sama-sama berada di paling tidak, dua dari lima sinetron dengan rating terbesar saat ini. Sebagai villain role no. 2, Ciccio bahkan berkali-kali berhasil mencuri perhatian utama dan singgasananya dari Cecep.

Juara_Family_01_a_FULL-CREDIT 1

            Sementara untuk mengikuti trend yang ada sekarang, ada Dicky Difie dan Mo Sidik di barisan stand up comedian yang menghiasi film layar lebar. Dan di sini, mereka, terutama Mo Sidik, dituntut untuk bukan sekedar melucu, tapi juga berakting dalam porsi peran yang sangat penting sampai ikut nampang di poster (oh ya, ini yang pertama kali buat Mo), dan terbukti, pada media screening, gala premiere dan pre-screening, Mo membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu ‘star of the show’ terbesar dalam ‘Juara’.

008_03_FULL-CREDIT (1)a

       Lagi sebagai tambahan adalah kehadiran Enspire Studio dengan world class animation-nya di ‘Juara’. Selagi Charles, Jonathan dan Cecep membesut ‘Juara’ dengan pendekatan practical stunts ketimbang penuh efek dan slo-mo, part-part visual efek dari rumah produksi efek visual yang baru dibangun Andre Surya selepas karirnya di Hollywood lewat blockbusters seperti ‘Iron Man’ hingga ‘Transformers: Revenge of the Fallen’ bersama animator Chris Robin justru mengisi efek visual ‘Juara’ di sejumlah adegan-adegan dramatis bahkan komedi. Menghadirkan sentuhan animasi dalam ‘Juara’ merupakan keseriusan dan effort yang sangat tak biasa dalam meramaikan industri film kita dengan kreasi efek visual.

Juara_Honor_02_f_text 1

            Dan terakhir, dalam music scoring-nya, ‘Juara’ kembali menghadirkan N.E.A.R. music. Sejak kolaborasi mereka di ‘Nada Untuk Asa’, scoring composer group yang jarang-jarang ada di film kita ini, consists of Ratna Nindya (Nanin) Wardhani, Eja (Areza), Achi Dewi Lestari dan Rahel Pradika Purba menunjukkan bahwa mereka selalu bisa memberikan sentuhan luarbiasa ke dramatic signature Charles. Lebih lagi, di sini untuk pertama kali mereka harus masuk ke action scoring dengan hasil yang menurut saya cukup mengejutkan. Sebagian mungkin sudah terdengar di trailer, dan saya juga ikut menyumbangkan komposisi scoring yang awalnya saya buat untuk teaser trailer bertema family. Tampil di salah satu adegan paling emosional antara Cut Mini dan Bisma, komposisi yang saya namakan ‘Family Theme’ ini saya berikan ke Charles dalam komposisi piano solo dan di-rekomposisi oleh N.E.A.R. menjadi lebih dalam dan menyentuh. Ini adalah kali pertama saya membuat komposisi musik untuk film layar lebar, sebelumnya hanya untuk film pendek, and I’m so proud of it. Terima kasih buat N.E.A.R. untuk memasukkannya di salah satu adegan paling emosional yang ada dalam ‘Juara’.

Juara Honor 2

          Kembali ke soal pencampuradukan genre tadi, di tengah-tengah proses syuting, Charles melemparkan permasalahan untuk memilih tagline buat ‘Juara’. Dalam plot yang punya teen romance yang memang dengan sengaja diarahkan ke nuansa sangat remaja serba alay tapi tetap dengan signature Charles (lihat dalam salah satu adegan dengan clue sayap kupu-kupu yang muncul sekilas di traileritu adalah adegan dengan tingkat kesulitan cukup tinggi dalam visualisasi dan setup-nya), drama keluarga yang menyentuh, hard action di balik elemen soal bully yang memang di-push untuk mengedepankan sisi dark dan concern terpenting dalam conflict setup-nya (masalah ini juga sempat jadi ganjalan kecil dalam proses sensor dan penentuan rating umurnya, namun untungnya bisa diselesaikan dengan baik atas pengertian mendalam dari kedua belah pihak secara suportif setelah berdialog, bahwa pihak LSF juga sangat mendorong ‘Juara’ untuk lolos dengan rating remaja atas kekhawatiran minimnya film remaja dengan konten dan nilai-nilai yang baik) , ada tiga elemen yang sangat menonjol. That’s love, family and honor, yang awalnya direncanakan akan jadi teaser terpisah buat rangkaian trailer-nya, namun lagi-lagi urung karena keterbatasan waktu.

Juara Love 3

           Kekuatan tiga elemen yang di tangan Charles bisa disatukan dengan blend yang cukup pas atas kapabilitas afficionado-nya ke film-film Hong Kong ’80 – ‘90an, bahkan bisa dengan mudah terpeleset ke India kalau mau menyebut nama Mithun Chakraborty yang dibentuk sebagai action hero dengan banyak referensi ke film-film Jackie Chan namun jauh lebih dark, serius tapi tak pernah meninggalkan satu unsur lagi; musikal serta dance performance yang kuat ala ‘Disco Dancer’, film Hindi legendarisnya inilah yang mungkin jadi keunggulan terbesar dari ‘Juara’ secara keseluruhan. Membesut teen romance, family drama ataupun hard action secara sendiri-sendiri bukan hal yang mudah juga, tapi menggabungkan ketiganya, terutama komedi ke tengah-tengah action yang dihadirkan Cut Mini, Mo Sidik dan Ronny P. Tjandra tanpa mengganggu pace-nya, itu mungkin jauh lebih sulit. Perlu seorang afficionado director dengan pemahaman lebih ke karya-karya yang menginspirasinya, dan saya bangga dengan pencapaian Charles di sini.

Juara Honor Credit

             Dengan official poster yang lagi-lagi harus mementingkan selling factor dan trend memasang muka-muka pemerannya dengan jelas, posterJuara’ dikreasi oleh Ario Anindito, penciller komik DC dan Marvel dari Indonesia yang sudah berkolaborasi sejak lama dengan MagMA termasuk sebagai art director di ‘Finding Srimulat’. Ide mendasarnya yang digagas Charles dengan filosofi keseimbangan ‘yin-yang’ cukup tergambar jelas dan catchy buat kalangan pemirsa belia, sementara ide saya mengajak Hanief AN, fotografer yang bakatnya saya temukan dari kegemarannya membuat fanmade poster film kita sejak ‘Skakmat’ tempo hari. Mengajak serta Hanief untuk menggantikan teaserlove, family, honor’ dari trailer ke series of teaser posters tematik yang bukan seperti biasanya – lebih berupa character teaser posters, juga dimaksudkan untuk melebarkan enthusiasm dan awareness-nya untuk bisa keluar dari kalangan fans Bisma, Bismaniacs dan juga Smashblast, ke kalangan pemirsa yang lebih luas lagi.

teaser with release date 1

        Sekarang, apapun hasilnya, ‘Juara’ sudah siap untuk hadir ke depan para pemirsanya. Whatever it is, ketika sebuah karya sudah dilepas ke publik, pujian ataupun kritikan harus diterima dengan baik. Hasil dari media screening, gala premiere dan pre-screening yang sangat heboh terutama reaksi-reaksi yang begitu pecah dari Bismaniacs/Smashblast di titik-titik adegan yang sama adalah sebuah pemicu buat kami di MagMA untuk bisa lebih baik lagi menghadirkan karya berikutnya. We’re thankful for it, and here goes a note of hope; sama seperti apa yang dihadirkan ‘Juara’ lewat elemen-elemen jagoannya; Love, Family, Honor, semoga ketiga elemen ini tetap bisa mengingatkan kita semua di tengah-tengah sajiannya yang punya maksud paling mendasar sebagai tontonan yang bisa menghibur pemirsanya di tengah tawa, tangis dan aksi seru. Fight for your love, stand by your family, and always defend your honor. (dan)

 

~ by danieldokter on April 13, 2016.

One Response to “JUARA: LOVE, FAMILY, HONOR”

  1. Dear blogger friends,

    INVITATION

    The European diplomatic and cultural representations in Indonesia
    cordially invite bloggers, journalists and the film community to attend a

    Bloggers Gathering
    A DISCUSSION ON
    FILM CRITIQUE

    Tuesday, 19 April 2016, from 13.00 pm to 17.00 pm
    Grand on Thamrin 1 Ballroom, Pullman Hotel
    Jl MH Thamrin 59 Jakarta

    AGENDA

    13.00-14.55 Screening
    • EOS 2016 Trailer
    • Film screening “IN ORDER OF DISAPPEARANCE” (synopsis attached)

    14.55-15.00 Afternoon Coffee served

    15.30-16.00 Presentation about Film Critique.

    16.00-17.00 Discussion

    17.00 Closing by MC

    Interpreter (English-Indonesian vice versa) will be on-standby and can assist, if required.

    A press conference for the media will be held in the morning of 19 April, prior to the bloggers gathering. Bloggers are welcome to attend the morning session.

    To confirm attendance, contact:
    delegation-indonesia-info@eeas.europa.eu or tel +62 2554 6216 (Ms Yani)

    For more info about the discussion, contact:
    Melia Oktia Suzana, EOS 2016 Festival Co-ordinator, meliaoktiasuzana@gmail.com, Publicist amin@ladangmedia.org tel: 021-29037531.

    Salam,
    Amin Shabana

Leave a comment