WILD CARD : A LOW STAKES CRIME THRILLER WITH SOLID LITTLE ACTION

WILD CARD

Sutradara : Simon West

Produksi : Current Entertainment, Quad Films, SJ Pictures, Sierra/Affinity, Lionsgate, 2015

Wild Card

            Disini, tak banyak mungkin yang tahu kalau ‘Wild Card’ adalah remake dari ‘Heat’ (1986), adaptasi novel William Goldman, novelist –scriptwriter pemenang Oscar (lewat ‘Butch Cassidy & The Sundance Kid’ & ‘All The President’s Men’) yang dibintangi oleh Burt Reynolds. Dan kecuali penonton generasi ’80-an, hanya segelintir juga yang sudah menyaksikan ‘Heat’, yang walau dulu beredar disini memang jadi showcase Burt Reynolds di saat masa-masa jayanya sudah mulai memudar menuju akhir ’80-an.

            Begitupun, bagi Simon West dan Jason Statham yang duduk di kursi produser, ini adalah proyek mereka setelah ‘The Mechanic’ dan ‘The Expendables 2’ yang sudah dirancang sejak lama. Bukan hanya atas kredibilitas Goldman sebagai penulis, dibalik ketidakpuasan Simon West saat mengarahkan ‘The General’s Daughter’ yang juga diangkat dari novelnya, tapi bagi Statham, novel Goldman yang berjudul sama dengan adaptasi 1986-nya itu punya sisi dramatis yang lebih dari sekedar action. ‘Wild Card’ yang di beberapa negara juga beredar dengan judul ‘Joker’ tetap ditulis oleh Goldman, namun West mengakui bahwa selain novel, ia juga bergerak dari film adaptasi yang di tahun 1986 sempat diwarnai banyak masalah. So no wonder, mostly untuk yang sudah menyaksikan ‘Heat’, ini hampir berupa straight remake nyaris dengan scene by scene resemblance, kecuali tentu saja, action showcase Jason Statham yang jauh berbeda dengan Reynolds.

            Hidup sebagai bodyguard sewaan di Las Vegas, membangun mimpi hingga jatuh pada kecanduannya terhadap judi, Nick Wild (Jason Statham) diminta bekerja mendampingi milyuner muda Cyrus Kinnick (Michael Angarano). Selama ini ia konsisten menjaga batas untuk tak terlibat dengan gembong mafia pemilik sebuah hotel-kasino, Baby (Stanley Tucci), namun ia tak bisa menolak ketika seorang pelacur sekaligus kerabat dekatnya, Holly (Dominik Garcia-Lorido) memintanya memfasilitasi pembalasan dendam ke Danny DeMarco (Milo Ventimiglia) atas sebuah kasus pelecehan seksual. Walaupun tahu resikonya, Wild tetap menempuh bahaya dengan sebuah rencana besar dibaliknya.

            Oh ya. Walaupun sudah diadaptasi sebelumnya, ‘Heat’ memang bukanlah karya terbaik Goldman. Begitu juga dengan skripnya. Dalam nafas crime thriller yang jadi spesialisasinya, sebenarnya ada usaha untuk mengulik dramatisasi karakter utama yang sedang bertahan mengatasi adiksinya terhadap judi dengan latar belakang carut-marut Vegas gambling scene, namun tak bisa sepenuhnya membentuk blend yang bagus dengan heist action berikut interaksi mentor vs protege ke karakter Kinnick. Semua seakan berdiri sendiri-sendiri tanpa relevansi keterkaitan serta pendalaman yang serba tanggung. With the stakes were never really that high, ‘Wild Card’ menanggung masalah yang sama dengan versi 1986-nya. An old fashioned crime thriller flick. Mungkin seharusnya West sudah menyadari ini dari jauh-jauh. Apalagi, apapun alasannya, Reynolds jelas punya pendalaman akting lebih dibanding berusaha menyempalkan banyak dialog ke Statham yang biar tak jelek, sudah jelas-jelas lebih punya kredibilitas action hero.

            Deretan cast-nya sebenarnya cukup lumayan, dari Jason Alexander, Anne Heche, Hope Davis, Sofia Vergara, Ventimiglia, Tucci dan Angarano, namun lagi-lagi seperti ‘Heat’ yang juga punya pendukung cukup dikenal saat itu, mereka tak punya banyak fungsi untuk mengangkat mediocrity source-nya. Dan entah kenapa West memilih pengadeganan yang nyaris sama seperti ‘Heat’. Lebih ke sebuah remake dari film adaptasi ketimbang novel yang sudah punya kesamaan dari adegan pembuka, detil-detil setelahnya pun terasa sangat serupa. Padahal kru West di sisi teknis bukan sembarangan. DoP Shelly Johnson yang biasa bekerjasama dengan Joe Johnston (‘Jurassic Park III’ ke ‘Captain America: The Winter Soldier’) dan punya kredibilitas baik di ranah blockbuster. Komposer scoring-nya, Dario Marianelli pun adalah pemenang Oscar lewat ‘Atonement’ dengan banyak lagi kredit nominasi lain.

            Though however, ‘Wild Card’ bukan sama sekali tak punya kelebihan. Dalam pakem crime thriller, secara keseluruhan West sudah membuatnya punya atmosfer serba muram yang cukup pas dibalik set Vegas underbelly. Sedikit banyak, nuansanya punya kemiripan dengan ‘Nightcrawler’ kemarin, walau keseluruhannya jauh di bawah itu, secara The Gilroys memang protege-nya Goldman. Dan yang terpenting adalah modal utamanya dengan keberadaan ‘Wild Card’ sebagai action vehicle Jason Statham. Disini, untungnya, dengan hanya segelintir fighting scenes yang ada, a very less action-packed, malah, West cukup berhasil mengarahkan Statham secara maksimal. Walau dengan detil-detil yang tetap punya kesamaan ke ‘Heat’, bone-shattering and quite bloody fighting scenes ini boleh dibilang jadi salah satu showcase terbaik Statham dalam sejarah karirnya. A little too few, tapi sebagai payoff, luarbiasa dinamis dan intense dengan eksplorasi kemampuan menggunakan apapun jadi senjata mematikan. So, mungkin lebih baik nikmati saja apa yang ada. Toh lagi-lagi, tak ada alasan lain untuk menyaksikan film Statham kecuali action. A low stakes crime thriller with solid little action. (dan)

~ by danieldokter on February 1, 2015.

Leave a comment