HOME : A CHARMING BUT WEAK DREAMWORKS’ ANIMATED ENTRY

HOME 

Sutradara : Tim Johnson

Produksi : DreamWorks Animation, 20th Century Fox, 2015

home

            Punya franchise sekelas ‘Shrek’, ‘Kung Fu Panda’, ‘Madagascar’ dan ‘How To Train Your Dragon’ jelas sudah membuat DreamWorks sebagai kontender terkuat Disney di ranah animasi layar lebar melebihi studio lainnya. Dan tentu mereka tak berhenti hanya sampai disana. ‘Home’, animasi terbaru DreamWorks yang merupakan adaptasi dari buku ‘The True Meaning of Smekday’ karya Adam Rex (2007; yes it has a weird name and original title asHappy Smekday!‘) sebenarnya punya segudang potensi untuk jadi showcase unggulan selanjutnya dari mereka. Sebuah buddy fantasy comedy antara alien dengan anak perempuan bumi dibalik latar invasi bisa jadi bukan lagi hal baru secara ‘Lilo and Stitch’ sudah lebih dulu menyentuh temanya. Namun dengan Rihanna dan Jennifer Lopez di deretan voice cast yang sekalian mengisi soundtrack dan concept album-nya, plus Jim Parsons dari ‘The Big Bang Theory’ dan Steve Martin yang sudah cukup lama tak muncul di layar lebar, tentu sudah jadi kekuatan ekstra bagi filmnya.

            Melarikan diri dari serangan alien Gorgs, spesies The Boov dibawah komando Captain Smek (disuarakan Steve Martin) memilih bumi sebagai sasaran invasi mereka. Walau mengaku bersahabat, tetap saja invasi itu menimbulkan kekacauan karena mereka memindahkan manusia ke kawasan lain. Di tengah invasi ini, salah satu Boov underdog dan annoying bagi sesamanya, Oh (Jim Parsons) secara tak sengaja bertemu dengan anak perempuan bernama Tip (Rihanna) dan kucing peliharaannya Pig yang sebenarnya menyimpan dendam terhadap mereka karena kehilangan ibunya, Lucy (Jennifer Lopez) dalam kekacauan itu. Keadaan lantas menjadi semakin runyam saat Oh menyadari bahwa dirinya mengirimkan mass signal ke seluruh galaksi dan membuat alien Gorgs mengetahui keberadaan spesies Boov. Menjadi buronan dibawah kejaran polisi Boov, Kyle (Matt L. Jones) dibawah perintah Smek, Oh yang kemudian berjanji akan menemukan Lucy memulai petualangannya bersama Tip.

            Problem terbesar dalam ‘Home’ adalah begitu kompleksnya plot itu berjalan, namun hampir sama sekali minus tensi yang bisa membangun intensitas adventurous elements-nya lebih seru. Bukan tak ada highlight scenes yang menunjukkan kapasitas DreamWorks Animation membesut visual keren di tema-tema seperti ini, terlebih dalam polesan 3D. Sebagian jokes-nya pun masih terasa sangat lucu. Namun lagi, sutradara Tim Johnson (‘Antz’, ‘Sinbad : Legend of the Seven Seas’ dan ‘Over the Hedge’) lebih membiarkan elemen-elemen kiddy-friendly yang memang harus diakui, charming dan sangat colorful, mendominasi keseluruhan durasinya.

            Bukan juga berarti Rihanna, J-Lo, Steve Martin dan Jim Parsons tak mengisi voice act mereka dengan baik. Di banyak sisi, ‘Home’ masih tetap punya daya tarik dan turnover-turnover terutama subplot mother to daughter serta moral-moral baik yang menyentuh menuju sepenggal twist menarik di konklusinya. Hanya saja, dalam keseluruhan perjalanannya, ‘Home’ tak bisa berjalan benar-benar mulus, apalagi dalam penempatan lagu-lagunya, biarpun ini berada dalam keperluan jualannya, which appeared a bit too loud, hingga kerap menenggelamkan dialog-dialog yang seharusnya sama penting. Scoring dari Lorne Balfe dan ke-8 lagu-lagu dalam concept OST-nya pun bukan tak bagus, namun membuat ‘Home’ jadi tak punya balance yang benar-benar baik dalam wujudnya sebagai animasi non musikal.

            So that’s it. Sebagai child-friendly animated flick, ‘Home’ jelas tak jelek. Biar tak benar-benar remarkable, karakter-karakter itu masih bisa tampil dengan menarik di tengah sejumlah adegan yang memang bagus. Tapi sebagai entry dari animasi sekelas DreamWorks, ‘Home’ kurang lebih menanggung hasil keseluruhan yang tak jauh dari ‘Monsters vs Aliens’ dan ‘Mr. Peabody & Sherman’. It was a way too weak and might not have enough heart to be remembered long after. Sayang sekali. (dan)

~ by danieldokter on April 5, 2015.

Leave a comment